Senin, 27 April 2015

Pemanfaatan Air Susu Basi Sebagai Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Kersen (Muntingia calabura)

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI
“Pemanfaatan Air Susu Basi Sebagai Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Kersen (Muntingia calabura)”


Disusun Oleh:
Laily Ulandaru (24/XII IPA 2)


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I JETIS
Tahun Ajaran
2011/2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Susu merupakan cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Di dalam susu terkandung vitamin B2, vitamin A, protein, serta terdapat bermacam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan. Saat masih berada dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman (Dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Banyak rumah sakit di Kabupaten Bantul, yang setiap saat menghasilkan limbah yang salah satunya yaitu susu basi, belum menemukan cara untuk memanfaatkannya padahal kandungan yang ada di dalam susu sangat bernutrisi tinggi, sehingga susu yang sudah basi tersebut hanya dibuang begitu saja karena susu yang sudah mulai basi akan terlihat tidak segar dan tidak baik untuk di konsumsi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mencoba memanfaatkan air susu basi sebagai nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman kersen yang diketahui bahwa pemberian nutrisi adalah salah satu faktor pertumbuhan tanaman.


B.     Rumusan Masalah
-        Bagaimanakah pengaruh air susu basi sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman kersen (Muntingia calabura)?
-        Bagaimanakah pemberian volume air susu basi yang tepat sebagai nutrisi pertummbuhan tanaman kersen (Muntingia calabura)?

C.    Tujuan
-        Mengetahui pengaruh air susu basi sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman kersen (Muntingia calabura).
-        Mengetahui volume air susu basi sebagai nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan tanaman kersen (Muntingia calabura).



D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi Siswa
-        Sebagai referensi untuk pembuatan laporan penelitian.
2.      Bagi Masyarakat
-        Memberikan sumbangan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan air susu basi sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
a.       Faktor luar
1.    Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2.    Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
3.    Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4.    Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
b.  Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
B. Gambaran Tentang Tanaman Kersen
· Klasifikasi ilmiah
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Trachebionta
Superdivision  : Spermatophyta
Division           : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Subclass          : Dilleniidae
Order               : Malvales
Family             : Elaeocarpaceace
Genus              : Muntingia L.
Species            : Muntingia calabura L.
          Kersen, berbentuk pohon, berwarna coklat keputih-putihan, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan batang berbulu halus, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar.
Manfaat Muntingia calabura L. :
Kandungan buah kersen setiap 100 gram kersen terkandung : air (77,8 gram), protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), karbohidrat (17,9 gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 mg), fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), karoten (0,019g), tianin (0,065g), ribofalin (0,037g), niacin (0,554 g) dan kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram. Buah kersen juga dapat dijadikan selai. Di Meksiko, buah kersen dijual di pasar. Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya dapat dijadikan semacam teh. Pohon kersen khususnya berguna sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat, biasanya dibiarkan saja membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon kersen acapkali ditemukan di wilayah perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir, di tepi sungai yang tidak terurus atau di tempat-tempat yang biasa kering berkepanjangan.
C.Gambaran Tentang Susu yang Baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul. Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
D.Resensi mengenai pengaruh susu bagi pertumbuhan tanaman
Ada beberapa kelemahan untuk membasahi tanaman Anda dengan susu bukan dengan air. Salah satu yang utama adalah bau. Mengingat beberapa hari setelah mulai mengelola susu untuk tanaman Anda, Anda mungkin akan menemukan bau yang kuat dan sangat tidak menyenangkan menembus lingkungan Anda. Selain itu, gula meningkat dan laktosa di dalam tanah akan segera menyebabkan bakteri dan jamur untuk tumbuh. Paling sering, tanaman yang dibasahi dengan susu akan layu dan mati dalam beberapa hari atau minggu. Tanaman tidak dapat mensintesis sebagian besar bahan organik dalam susu. Laktosa dan lemak dalam susu yang tidak dibutuhkan oleh tanaman, karena dapat mengekstrak makanan yg dibutuhkan secara langsung dari tanah. Tanaman juga tidak membutuhkan karbohidrat yang mengandung susu. Sedangkan protein dalam susu adalah nitrogen yang kaya, juga tidak dalam bentuk yang dapat digunakan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan waktu pelaksanaan
-Waktu penelitian           :     tanggal 26 Agustus 2011 – 02 September 2011
-Tempat                         :     SMA N 1 Jetis
-Objek                          :      tanaman kersen (Muntingia calabura)

B.Variabel penelitian
-  Variabel bebas        :
volume air susu basi 20 ml dan 50 ml.
-  Variabel terikat       :
pertumbuhan tanaman kersen yang indikatornya berupa tinggi batang dan banyaknya daun.
-  Variabel kontrol      :
pertumbuhan tanaman kersen yang disiram dengan air sumur sebanyak 50 ml.
C. Alat dan bahan
a)      Alat :
-        Pot sebanyak 9 pot
-        Penggaris
-        Gelas ukur
b)      Bahan :
-        Tanaman kersen sebanyak 9 tanaman
-        Tanah
-        Air susu basi
-        Air sumur

D.Langkah kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Memilih tanaman kersen yang tinggi batang dan jumlah daunnya sama.
3.      Memberi label pada setiap pot tanaman.
4.      Mengisi pot dengan tanah yang sama rata.
5.      Menanam tanaman kersen ke dalam setiap pot masing-masing pot sebanyak 1 (satu) tanaman.
6.      Menyiram tanaman dengan frekuensi sehari sekali dengan ketentuan :
-                  Pot A (A1, A2, A3) disiram dengan 50 ml air sumur.
-                  Pot B (B1, B2, B3) disiram dengan air susu basi sebanyak 50 ml.
-                  Pot C (C1, C2, C3) disiram dengan air susu basi sebanyak 20 ml.

E.Rancangan penelitian
1.Deret A    : Pot A1, A2, A3 disiram dengan air sumur sebanyak 50 ml sehari sekali, dilakukan pendataan sehari sekali.
2.Deret B    : Pot B1, B2, B3 disiram dengan air susu basi sebanyak 50 ml sehari sekali, dilakukan pendataan sehari sekali.
3.Deret C    : Pot C1, C2, C3 disiram dengan air susu basi sebanyak 20 ml sehari sekali, dilakukan pendataan sehari sekali.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil pengamatan
1.      Tabel
B. Pembahasan
           1.Pot A (A1, A2, A3)
Pada tanaman kersen yang disiram dengan air sumur sebanyak 50 ml di dalam pot deret A tumbuh sangat subur, rata-rata tinggi batangnya pun jauh lebih tinggi daripada tanaman kersen di dalam pot deret B maupun pot deret C. Rata-rata tinggi batang pada tanaman kersen di dalam pot A yaitu 5,4 cm. Sedangkan jumlah daun yang dihasilkan juga sangat banyak, rata-ratanya mencapai sekitar 14 daun. Hal tersebut dikarenakan, tanah yang terkena siraman air sumur dapat menyimpan cadangan air dengan baik, dan semakin tinggi kadar air, pertumbuhan akan semakin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
           2.Pot B (B1, B2, B3)
Pada tanaman kersen yang disiram dengan air susu sebanyak 50 ml di dalam pot deret B pertumbuhannya sedikit terhambat daripada tanaman kersen di dalam pot deret A, rata-rata tinggi batangnya mencapai sekitar 4,6 cm, tetapi rata-rata tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kersen yang ada pada deret C. Rata-rata jumlah daunnya juga lebih sedikit dari pot deret A, yaitu mencapai 9 daun. Hal tersebut dikarenakan volume penyiramannya lebih banyak dari tanaman kersen pada pot deret C. Pertumbuhan tanaman kersen pada pot deret B ini juga kurang subur dari tanaman kersen pada pot deret A, karena air susu yang sebetulnya digunakan sebagai nutrisi pertumbuhan, tetapi tanah yang dihasilkan dari penyiraman tersebut justru menjadi padat (berbongkah-bongkah) sehingga tanah tidak mampu menyimpan cadangan air, selain itu dapat menyebabkan bakteri dan jamur tumbuh sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman kersen.
            3.Pot C (C1, C2, C3)
Pada tanaman kersen yang disiram dengan air susu sebanyak 20 ml di dalam pot deret C pertumbuhannya sangat terhambat daripada tanaman kersen yang ada dalam pot deret A maupun pot deret B, rata-rata tinggi batangnya mencapai sekitar 4,1 cm, rata-rata tinggi batang tersebut jauh lebih rendah daripada tanaman kersen yang ada dalam pot deret B maupun pot deret C.  Rata-rata jumlah daun yang dihasilkan juga jauh lebih sedikit dari tanaman kersen yang terdapat pada pot deret B maupun pot deret C, yaitu mencapai 8,5 daun. Hal tersebut dikarenakan volume penyiramannya lebih sedikit dari tanaman kersen pada pot deret B. Pertumbuhan tanaman kersen yang terdapat di dalam pot deret C ini sangat terhambat karena tanaman tersebut kekurangan air, sedangkan tanah hasil penyiraman dengan air susu tidak dapat menyimpan cadangan air. Semakin rendah kadar air maka semakin rendah pula pertumbuhannya.


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
·      Susu mengandung mineral dan kalsium yang dapat membuat tanah menjadi padat (berbongkah-bongkah) sehingga tanah tidak dapat menyimpan cadangan air.
·      Tanaman yang disiram dengan menggunakan air susu basi akan lambat pertumbuhannya, karena tanah yang dihasilkan dari penyiraman dengan air susu basi menjadi tidak lembab.
·      Tanaman yang disiram dengan air sumur akan lebih cepat perkecambahannya dibandingkan dengan tanaman yang disiram dengan air susu basi.

B.     Saran
·      Memerlukan penelitian ulang agar dapat digunakan sebagai pembanding data.
·      Memerlukan ketelitian dalam pengukuran tinggi batang.
·      Data yang diperoleh harus dilaporkan dalam bentuk yang sesungguhnya.
·      Memerlukan ketelitian dalam proses perhitungan rata-rata tinggi dan jumlah daun

DAFTAR PUSTAKA

·         Maryati, Sri, dkk.2007.BIOLOGI untuk SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga.
·         Saktiyono.2008.SeribuPena BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta:Erlangga.
·         http://www.wikipedia.com
·         www.google.com

1 komentar:

  1. menarik,bisa di jadikan referensi buat laporan saya!
    makasih

    BalasHapus