Senin, 04 Juni 2012

Senja di Puncak Semeru

meretas sebuah pikiran
berjalan dari timur sampai barat
bersampan peluh hingga hilir
bernafaskan sari-sari alam

tentang teriakan dan perjuangan
tak digapai lalu dibuang
ditinggal biar membusuk
lalu ditelan mentah-mentah

diujung jalan badai menyapa
saat harap diujung tanduk
puncak buah penyesalan
menanti kepastian hidup

bangkit untuk melangkah
mencari keadilan dan kebebasan
walau dipaksa merangkak
mengasingkan diri sampai membusuk

damailah di puncak semeru
berita duka menyambut pagi
seantero kota merindukanmu
tulisan-tulisan tentang negeri hari ini

dimana beliau bersemayam
disitu raga dan jiwanya tenang
sambutlah senja di puncak semeru
antara duduk dan terlelap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar