yang lentik kelopaknya,harum wanginya,
Indah goresan parasnya
Bunga dak beri nama
Sesekali sang kupu meliriknya
Hendak mnghinggapinya,
Terlintas angan mnghisap madu bunga itu
Atau menebar benang sari
Namun niat pun tergoyahkan
Tak lupa ia pada kepompongnya
Tak lupa ia pada bunga malaikatnya
yang kini kering dan layu
Segera ia kepakan sayap
Terbang menukik , menjauh dari makhluk indah itu
Menutup mata agar tak sesekali ia melirik makhluk itu
Menutup hidung agar tak sesekali mencium aroma wanginya
Ia kepakan sayapnya, terbang mendekat, menghinggap
Pada suatu dahan bunga yg layu
Walau layu, walau kering namun ia tak lupa
Hal indah bersama bunya yg layu itu
Tatkala hujan menderu, mengguyur tubuh sang kupu
Sang bunga menjulurkan kelopaknya bag payung
Tatkala sang kupu haus dan lapar
Tak segan-segan bunga menawarkan tetes embun dan madu untuknya
Hingga sang bunga layu dan mati
Namun sang kupu tlah berjanji akan setia menemaninya
Hingga suatu hari ia rekatkan sayapnya pada dahan bunga layu itu
Agar ia selalu setia pada bunga layu itu sampai akhir hayatnya
Oleh : Della Novitasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar